Thursday, November 12, 2009

apa itu bisnis MLM

MLM ialah singkatan dari Multi Level Marketing. Istilah ini merujuk kepada sebuah sistem bisnis, dimana pemasaran produk atau jasa dilakukan oleh individu yang independen (artinya tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan pengelola bisnisnya). Individu ini lalu membentuk sebuah jaringan kerja untuk memasarkan produk atau jasa. Dari hasil penjualan pribadi dan jaringannya, setiap bulan perusahaan akan memperhitungkan bonus atau komisi sebagai hasil usahanya.
.
Karena MLM dijalankan menggunakan mekanisme pemasaran di jaringan, maka MLM disebut juga dengan Network Marketing. Para pelaku MLM disebut Networker. Jadi, kita sebagai distributor MLM Melia Nature adalah Networker yang menjalankan Network Marketing melalui perusahaan MLM - Melia Nature.
.
APAKAH INDIVIDU INI YANG DISEBUT DISTRIBUTOR MLM ?
.

.
MENGAPA DISEBUT MITRA USAHA ?
.
Artinya, walaupun seseorang yang bergabung dengan Melia Nature tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan, namun, distributor MLM Melia Nature ialah mitra perusahaan yang satu sama lain (dengan Melia Nature) telah saling bahu-membahu memasarkan produk-produk Melia Nature.
.
APAKAH JARINGAN KERJA DISEBUT DIATAS YANG DIMAKSUD DENGAN MULTI LEVEL ?
.

Sangat tepat. Secara harfiah, Multi Level Marketing berarti pemasaran banyak tingkat. Namun, terkadang MLM disebut juga sebagai Network Marketing (pemasaran secara jaringan). Artinya, sama saja, yaitu pemasaran produk atau jasa oleh seseorang atau sekelompok orang independen yang membentuk jaringan kerja secara bertingkat.
.
UPLINE DAN DOWNLINE, APA MAKSUDNYA ?
.
Upline ialah orang yang mengajak dan mendaftarkan seseorang (misalnya, Anda) menjadi anggota atau distributor sebuah perusahaan MLM. Otomatis, downline (dalam hal ini, Anda) ialah orang yang diajak. Ketika Anda menjadi distributor aktif dan mengajak orang lain untuk menjadi anggota pula, maka Anda segera disebut sebagai upline dari orang (downline) yang Anda ajak.
.
MENGAPA ORANG MAU MENJADI DISTRIBUTOR MLM ?
.
Jawabannya beragam. Setiap orang akan mempunyai jawaban yang berbeda, walaupun pada sebagian orang mungkin jawabannya sama.

Ada yang mau menjadi distributor MLM setelah melihat faktor keuntungan finansial dan materi yang mungkin diraihnya sebagai distributor sukses.

Ada yang tertarik karena manfaat produk-produk yang dipasarkan sebuah perusahaan MLM, di mana sebagai anggota, dia bisa memperoleh potongan harga.

Ada yang tertarik karena kesempatan pengembangan kepribadian dan pengetuhuan yang ditawarkan bisnis ini. Karena, untuk menjadi pemasar produk dan pembentuk jaringan yang sukses, seorang distributor harus diterima oleh pihak mana pun yang ingin ditemuinya

Ada pula karena faktor sosialnya, dimana sebagai anggota dia memperoleh sosialisasi pergaulan dan jaringan relasi yang luas

Dan, ini yang menarik, ada pula karena faktor karir. Sebab, usaha MLM Melia Nature bukan sekadar bisnis yang menghitung keuntungan dari waktu ke waktu, melainkan juga memiliki penjenjangan karir, di mana setiap kali tercapai kriteria prestasi atau pencapaian tertentu, seorang distributor berhak naik posisi ke tingkat lebih tinggi, yang memungkinkannya meraih berbagai fasilitas bonus dan komisi yang lebih menarik daripada posisi sebelumnya.
.
SUSAHKAH MENJADI DISTRIBUTOR SUKSES ?
.
Ini merupakan pertanyaan klasik yang sering ditemui distributor MLM. Jawabannya sederhana saja: dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Jadi, susah atau tidaknya, tergantung pada diri orang yang melaksanakannya. Kalau kemauannya kuat, maka apa yang diidamkannya akan mudah dicapai.

Di Melia Nature, sudah tidak terhitung banyaknya orang-orang yang tadinya merasa tidak akan bisa menjadi distributor sukses, namun kini telah diakui perannya oleh masyarakat. Mereka ialah orang-orang yang tadinya tidak punya kepercayaan diri, pesimis, tidak punya modal usaha dengan beragam latar belakang profesi seperti pengayuh becak, tukang sol sepatu, pemulung dan lain-lain.

Namun, karena jenis usaha ini terbuka bagi setiap orang yang mau menjalankannya, banyak pula mantan pengusaha, eksekutif, manager, dan pegawai swasta dan pemerintah, yang sukses di Melia Nature. Kuncinya satu saja: mau sukses atau tidak.
.
BETUL BEGITU ? TIDAK PUNYA MODAL USAHA JUGA BISA SUKSES ?
.

Sebenarnya tidak punya modal bukanlah halangan untuk sukses. Ini tidak hanya terjadi di usaha MLM. Pada jenis usaha biasa pun juga bisa. Kuncinya seperti yang sudah disebutkan diatas: mau sukses atau tidak? Untuk usaha Melia Nature, modal yang dibutuhkan, jika pun ada secara materi, hanyalah biaya pendaftaran anggota dan pembelian alat untuk memulai usaha ini, yang disebut dengan Bisnis Kit. Saat ini biayanya Rp.100.000,- yang setara dengan harga Starter Kit-nya sendiri. Jika ingin sukses, pasti Anda akan belajar dari orang-orang yang telah lebih dulu sukses dan berusaha mengikuti jejaknya. Tentunya, tetap mematuhi kode etik MLM Melia Nature.
.
BELAJARNYA BAGAIMANA? DARI PERUSAHAAN ATAU DARI UPLINE ?
.
Yang namanya belajar tentu bisa dari siapa dan apa saja. Namun Melia Nature telah merancang paket-paket pelatihan sendiri untuk para mitra usahanya. Paket-paket ini telah disusun sedemikian rupa, belajar dari keberhasilan-keberhasilan yang telah lebih dahulu merintis karir dengan gemilang di Melia Nature. Dari upline dan leader pun Anda bisa mendapatkan pengetahuan tersendiri.
.
BENARKAH TERJADI, PEMULUNG BISA MENJADI ORANG SUKSES ?
.
Sekiranya kita anggap hal ini sebagai keajaiban, ini bukanlah milik bisnis MLM saja. Di jenis usaha atau pekerjaan biasa pun, kalau memang tekun, seseorang bisa sukses dalam kehidupan. Banyak orang yang tadinya tidak punya apa-apa, belakangan bisa menjadi pengusaha kaya, bahkan ada pula yang menjadi kepala negara atau orang nomor satu di sebuah negara. Di dunia MLM, hal ini agak lebih mudah mencapainya karena adanya faktor kebersamaan. Konkritnya, sesama distributor akan saling membantu dan membagi kesuksesannya tanpa pamrih. Berdasarkan tindakan mulia ini, orang yang baru bergabung sebagai anggota akan merasa dirinya berarti sehingga bersemangat tinggi untuk mengubah kehidupannya. Itulah sebabnya faktor belajar menjadi salah satu unsur penting, di samping kemauan keras, dalam usaha MLM.
.
PERSEPSI MASYARAKAT ATAS BISNIS MLM TIDAKLAH SELALU POSITIF. MENGAPA ?
.
Untuk sebuah bisnis yang baru berkembang di Indonesia (sejak 1 April 1988), pemantapan citra MLM yang ada sekarang ini sudah cukup berjalan bagus. Karena, dari data Asosisasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) 1998, sekitar 3 juta orang Indonesia telah terdaftar sebagai distributor perusahaan-perusahaan penjualan langsung Indonesia.
.
Namun, sebagai sebuah bisnis yang baru berkembang, bisa dimengerti jika sebagaian masyarakat masih memandang bisnis ini sebagai bisnis yang tidak pas bagi diri mereka. Di antaranya, karena merasa dirinya dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM oleh calon upline-nya. Tentu ini tidak boleh dilakukan. Ini merupakan praktek perekrutan yang tidak etis oleh para calon upline. Jika Anda sendiri merasa dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM, tolak saja cara-cara yang tidak baik ini.
.
Namun, persepsi kurang positif ini, ada pula akibat praktek-praktek usaha oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, yang mengaku sebagai MLM padahal sama sekali bukan MLM. Yang disebut terakhir inilah yang sangat menjatuhkan persepsi MLM di mata masyarakat.
.
PRAKTEK-PRAKTEK BISNIS YANG MENGAKU SEBAGAI MLM, APA SAJA ?
.
Banyak sekali ragamnya. Di antaranya arisan berantai.
Sekadar mengingatkan, ingatkah Anda dengan kasus Arisan Ongko, Danasonic, Susu Langrose yang terjadi di Indonesia pada akhir dekade 1980-an sampai awal 1990-an? Mereka ini mengaku sebagai bisnis MLM, padahal bukan!
.
Yang lain, ada pula permainan uang (money game), yang cukup berkembang di Indonesia sejak akhir 1990-an. Permainan uang ini lebih mengarah pada perputaran uang dengan praktek-praktek perekrutan anggota seperti yang dilakukan dalam bisnis MLM. Sebagai contoh, bisnis Kospin yang mengakibatkan terbakarnya kota Pinrang, di Sulawesi Selatan, tahun 1998
.
Ada pula praktek-praktek binari, yang bagaikan penjelasan money game diatas, lebih mengutamakan perputaran uang daripada pemasaran produk
.
Pada umumnya, praktek-praktek usaha yang mengaku MLM ini lebih menitikberatkan pada perekrutan seseorang untuk menaruh uang pada sebuah perusahaan yang dikatakan menjalankan bisnis secara MLM. Padahal aktivitas menjual produk/jasanya hampir tidak ada. Sekiranya ada, sebenarnya hanyalah sebagai kamuflase.


sumber : http://xkikyx.multiply.com/journal/item/111

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com